Senin, 18 Mei 2009

Humor Sejenak

Salah Konseling

Suatu malam seorang konselor menerima telpon lalu terjadi percakapan sbb.:

Penelpon : Penyesalan itu terus membayangi saya sehingga saya mencoba menyudahi hidup ini tapi tak berhasil.

Konselornya (sambil menahan kantuk) menjawab : Itu berarti kamu salah cara bunuh dirinya.

Penelpon : ???



Pasukan Yesus

Alkisah hidup seorang hamba Tuhan yang bekerja sebagai seorang penginjil. Naas baginya ia hidup disaat kejayaan pemerintahan Komunis Uni Sovyet, saat itu hal yang berbau keagamaan dilarang keras dan diancam hukuman mati.

Ketika sedang melakukan penginjilan disuatu daerah pedalaman, dirinya ditangkap oleh KGB kemudian dibawa pengadilan dan divonis hukuman mati. Sebelum dieksekusi hukuman mati, pihak KGB memberikan kesempatan untuk sebuah permintaan terakhir.

Sebagai hamba Tuhan yang baik, ia mengajukan sebuah permintaan untuk bertemu dengan pemimpin Partai Komunis Uni Sovyet merangkap Presiden Uni Sovyet, Leonid Brezhnev. Hamba Tuhan ini mempunyai niatan ingin memperkenalkan Tuhan Yesus kepada Leonid Brezhnev.

"Kamerad Presiden, bertobatlah sebab kerajaan Allah Sudah dekat. Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya," ungkap Hamba Tuhan tersebut. Kemudian dengan ketusnya Leonid Brezhnev berkata, "Siapa itu Tuhan Yesus. Punya pasukan berapa banyak dan apa kekuatan utamanya?"

Setelah pertemuan tersebut Hamba Tuhan dieksekusi hukuman mati. Beberapa tahun kemudian Leonid Brezhnev sakit keras, taklama kemudian dia meninggal dunia. Mendengar Leonid Brezhnev meninggal, Tuhan Yesus pun tersenyum dan berkata," Nah, sekarang baru kamu tahu berapa banyak pasukan yang ku miliki."



Mana Topinya?

Seorang nenek dan cucunya sedang bermain-main di pantai.
Tiba tiba ada ombak besar muncul menerjang dan menyeret cucunya ke tengah laut. Nenek itu menjerit ke langit. "Tuhan, tolong kembalikan cucuku." Ajaib, ombak besar lain muncul lagi dan ketika surut, si cucu sedang duduk di pasir. Tidak kurang suatu apa. Masih bernafas alias masih hidup. Si nenek memeluk cucu tercintanya dan memeriksa segala sesuatunya. Ia menjerit lagi ke langit,"Tuhan, mana topinya?"
(sahabatsurgawinet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar